Geopark atau Taman Bumi adalah kawasan dengan Situs Warisan Geologi dan bentang alam yang memiliki 3 (tiga) pilar, yaitu konservasi, edukasi, dan peningkatan kesejahteraan Masyarakat setempat. Terdapat 20 Situs Warisan Geologi (Geosite) yang terdapat di Daerah Istimewa Yogyakarta, dan 7 (tujuh) di antaranya berada di Kabupaten Sleman. Salah satu Geosite tersebut adalah Rayapan Tanah Nglepen yang berada di Dusun Nglepen, Kalurahan Sumberharjo, Kapanewon Prambanan.
Sebagai upaya pengembangan Geosite Rayapan Tanah Ngelepen, diperlukan pengetahuan masyarakat terkait fenomena rayapan tanah serta pengelolaan kelembagaan yang baik. Untuk menjawab tantangan tersebut maka dilaksanakan kegiatan Field Trip Pengenalan Geopark Jogja di Kabupaten Sleman pada 18 September 2024 yang diikuti oleh pengelola dan pemilik lahan Geosite Rayapan Tanah Nglepen.
Kegiatan Field Trip diawali dengan kunjungan ke Geosite Tebing Breksi yang bertujuan memberikan gambaran terkait pengelolaan kelembagaan Geosite yang sudah berjalan baik. Kegiatan di Tebing Breksi terbagi menjadi dua sesi, yaitu sesi materi Geopark Jogja oleh Ir. Carolus Prasetyadi, M.Sc. selaku tenaga ahli Geopark Jogja, dan sesi materi pengelolaan kelembagaan Geosite Tebing Breksi oleh Bapak Kholiq Widiyanto selaku Ketua Pokdarwis Lowo Ijo sebagai Pengelola Geosite Tebing Breksi. Sebelum menjadi kawasan wisata, Tebing Breksi merupakan kawasan tambang. Alih fungsi kegiatan tambang menjadi kegiatan pariwisata dilakukan mulai Mei 2015. Pengelolaan Geosite Tebing Breksi dilakukan dengan menjadikan niat dan semangat masyarakat sebagai kunci pengelolaan wisata yang baik. Niat dan semangat tersebut diwujudkan dalam pengembangan Tebing Breksi sebagai objek wisata yang atraktif namun tetap menjunjung nilai konservasi.
Selanjutnya dilakukan kunjungan ke Geosite Sesar Opak Bukit Mengger di Kalurahan Trimulyo, Kapanewon Jetis, Kabupaten Bantul. Kunjungan di lokasi kedua ini bermaksud memberikan pengetahuan terkait penyebab terjadinya fenomena rayapan tanah di Nglepen melalui pengamatan Geosite Sesar Opak Bukit Mengger. Ir. Carolus Prasetyadi, M.Sc., menjelaskan proses terjadinya Rayapan Tanah Nglepen yang disebabkan oleh sesar opak yang singkapannya tampak jelas di Geosite Sesar Opak Bukit Mengger. Sesar Opak Bukit Mengger berarah relatif utara-selatan sehingga cocok sebagai destinasi geowisata yang dipadukan dengan hubungan kejadian geologi yang terjadi di Rayapan Tanah Nglepan. Sesar Opak Bukit Mengger merupakan laboratorium alam pada bidang tektonik dan struktur geologi, serta mitigasi bahaya gempa tektonik.
Kunjungan ke Geosite Tebing Breksi dan Geosite Sesar Opak Bukit Mengger dalam kegiatan Field Trip ini diharapkan mampu memberikan gambaran potensi pengembangan bagi Geosite Rayapan Tanah Nglepen. Dengan demikian, akan memicu semangat dan motivasi bagi pengelola maupun masyarakat setempat untuk mengembangkan konsep objek wisata beserta atraksi, aksesibilitas, dan amenitasnya guna turut mengembangkan Geopark Jogja di Kabupaten Sleman.
~ DIN/Bidang Fisik dan Prasarana ~