Sosialisasi Hasil Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2023 di Kabupaten Sleman dilaksanakan oleh Bappeda Sleman di Joglo Witana, RM. Puri Mataram.. Acara yang diselenggarakan pada hari Kamis, 13 Juni 2024 ini menghadirkan Anton Rahmat Widodo, selaku Ketua Tim Kerja Penelitian dan Pengembangan, Bidang Riset dan Inovasi Daerah, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Sleman, sebagai pemateri utama. Acara ini dihadiri pula oleh perwakilan Kalurahan dan Kapanewon se-Kabupaten Sleman, yang turut memberikan perhatian penuh pada kegiatan ini.
Anton Rahmat Widodo dalam presentasinya menekankan pentingnya monitoring dan evaluasi dalam setiap pelaksanaan KKN. “Kegiatan KKN merupakan bagian integral dari pengabdian mahasiswa kepada masyarakat yang harus dilaksanakan secara optimal. Oleh karena itu, monitoring dan evaluasi menjadi langkah krusial untuk memastikan bahwa tujuan KKN tercapai sesuai harapan,” jelas Anton.
Dalam paparannya, Anton mengungkapkan beberapa temuan kunci dari hasil monitoring dan evaluasi KKN tahun 2023. Ia menyebutkan adanya peningkatan partisipasi aktif dari masyarakat lokal dalam berbagai program yang dijalankan oleh mahasiswa. “Kami melihat adanya keterlibatan yang lebih tinggi dari masyarakat, terutama dalam bidang kesehatan, pendidikan, dan pemberdayaan ekonomi lokal,” tambahnya.
Anton juga menjelaskan beberapa tantangan yang dihadapi selama pelaksanaan KKN 2023. Tantangan tersebut antara lain adalah kurangnya koordinasi antara mahasiswa KKN dengan perangkat desa setempat serta kendala logistik yang menghambat kelancaran beberapa program. Untuk itu perlu adanya peningkatan koordinasi antara universitas dan pemerintah kalurahan serta peningkatan kapasitas mahasiswa dalam manajemen proyek. “Kita perlu memastikan bahwa mahasiswa tidak hanya memiliki pengetahuan akademis yang memadai, tetapi juga keterampilan praktis dalam mengelola proyek dan berkomunikasi dengan berbagai pihak,” imbuhnya.
Acara ini juga menjadi forum diskusi yang produktif antara pemateri dan peserta yang hadir. Perwakilan dari Kalurahan dan Kapanewon menyampaikan berbagai pandangan dan pengalaman mereka selama mendampingi mahasiswa KKN di wilayah masing-masing. Mereka mengapresiasi adanya kegiatan sosialisasi ini sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan KKN.
Anton menutup sesi presentasinya dengan harapan bahwa KKN di Kabupaten Sleman akan terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat. Setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa diharapkan akan selaras dengan Prioritas Pembangunan di Kabupaten Sleman. Ia juga berharap bahwa hasil monitoring dan evaluasi ini dapat menjadi acuan bagi universitas dan pemerintah daerah dalam merancang program KKN yang lebih efektif dan berkelanjutan di masa depan.
“Kita semua memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa kegiatan KKN ini tidak hanya menjadi ajang belajar bagi mahasiswa, tetapi juga menjadi sarana untuk memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan daerah sesuai dengan prioritas pembangunan yang diusung oleh Bupati Sleman. Dengan kerja sama yang baik antara semua pihak, saya yakin kita bisa mencapai tujuan tersebut,” pungkas Anton.
~ BYU/Bidang Riset dan Inovasi Daerah ~