Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) di Kapanewon Depok merupakan salah satu tahapan dalam proses penyusunan perencanaan pembangunan tahun 2026. Kegiatan ini dilaksanakan pada Senin, 3 Februari 2025 dengan dihadiri oleh Panewu Depok, Panewu Anom Depok, Forkopimda Sleman, Anggota DPRD Kabupaten Sleman Dapil 4, Perwakilan Bappeda Sleman, serta peserta Musrenbang yang terdiri atas para Lurah dan perwakilan tokoh-tokoh masyarakat di Kapanewon Depok.
Panewu Depok, dalam paparannya, menyampaikan besaran PUPM (Pagu Usulan Partisipatif Masyarakat) untuk Kapanewon Depok adalah 3,5 miliar pada tahun 2026 yang mencakup Kalurahan Caturtunggal, Kalurahan Maguwoharjo, dan Kalurahan Condongcatur. Permasalahan di Kapanewon Depok secara umum berkaitan dengan kualitas infrastruktur, kesehatan, kemiskinan, lingkungan hidup, dan ruang terbuka hijau. Permasalahan-permasalahan tersebut diatasi dengan mengalokasikan anggaran PUPM guna mendukung prioritas kesejahteraan masyarakat. Selain aksesibilitas anggaran melalui PUPM, kegiatan pembangunan dapat didukung dengan anggaran Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Aspirasi dan Dana Aspirasi DPRD melalui usulan Pokok-Pokok Pikiran (POKIR) DPRD oleh anggota DPRD.
Galuh Saraswati Leksono, anggota DPRD Kabupaten Sleman mengemukakan bahwa pembangunan sebaiknya tidak hanya difokuskan pada kegiatan-kegiatan fisik melainkan juga diarahkan pada kegiatan non fisik seperti pendidikan karakter, pelatihan keterampilan, dan konseling kesehatan jiwa masyarakat. Hal tersebut selaras dengan pembagian anggaran PUPM sebesar 44% untuk kegiatan fisik dan 56% untuk kegiatan non fisik sebagaimana disampaikan oleh Panewu Depok.
Kepala Bidang Fisik dan Prasarana (Bappeda), Dona Saputra Ginting, menyampaikan dalam paparannya mengenai Tema Pembangunan 2026 Kabupaten Sleman adalah Menguatkan Kesejahteraan Sosial dan Ekonomi didukung Sumber Daya Manusia yang Berkualitas dan Berkelanjutan. Melalui tema ini, Kabupaten Sleman khususnya di Kapanewon Depok diharapkan mampu melaksanakan pembangunan secara menyeluruh dengan memperkuat kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakat serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Isu di Kapanewon Depok yang menjadi peluang sekaligus potensi pertumbuhan ekonomi adalah pembangunan jalan bebas hambatan (jalan tol) yang melewati 3 kalurahan di Kapanewon Depok. Untuk menangkap peluang tersebut, Kapanewon Depok mengembangkan Taman Kuliner Condongcatur menjadi Sleman Creative Park sebagai wadah untuk pemberdayaan UMKM, interaksi sosial, dan pengembangan nilai budaya yang bersifat inklusif.
~ NAN/Bidang Fisik dan Prasarana ~